Rp 79.200
Buku #AboutLove Tere Liye
Judul | : | Buku #AboutLove Tere Liye |
Penulis | : | Darwis Tere Liye |
Penerbit | : | Gramedia Pustaka Utama |
Isi | : | - Halaman |
ISBN | : | - |
Ukuran | : | 13 cm x 21 cm |
Buku "#AboutLove", Tere Liye
Segera! Rilis Juli 2015. Gramedia Pustaka Utama
Berisi : Kumpulan 100 quote Tere Liye dengan ilustrator terbaik.
Segera! Rilis Juli 2015. Gramedia Pustaka Utama
Berisi : Kumpulan 100 quote Tere Liye dengan ilustrator terbaik.
Tidak semua yang kita miliki itu harus diumumkan. Tidak semua yang kita lakukan itu harus diberitahukan. Tidak semua.
Karena ketahuilah sebuah rahasia kecil, orang2 yang suka mengumumkan ini itu, maka sebenarnya itulah yang dia miliki.
Sebaliknya, jadilah seperti gunung es di dalam lautan, yang terlihat hanya pucuk kecilnya saja, sedangkan di bawah, di dalam laut, tersimpan erat bagian raksasanya.
Karena ketahuilah sebuah rahasia kecil, orang2 yang suka mengumumkan ini itu, maka sebenarnya itulah yang dia miliki.
Sebaliknya, jadilah seperti gunung es di dalam lautan, yang terlihat hanya pucuk kecilnya saja, sedangkan di bawah, di dalam laut, tersimpan erat bagian raksasanya.
"Manusia adalah pengacara yang hebat
untuk kesalahan diri sendiri. Tapi berubah jadi hakim yang mahsyur untuk
kesalahan orang lain."
Kenapa doa kita tidak kabul? Boleh jadi salah alamat.
Sama kayak anak kecil, yang sedang marah2 minta permen ke Ibunya. "Kapan kamu minta, Nak?" Tanya Ibunya bingung. "Aku sudah minta sejak sebulan lalu!" Si kecil merajuk. "Eh, Ibu kok tidak pernah tahu." Ibunya menggeleng semakin bingung. "Tapi aku kan sudah tulis di facebook mintanya. Masa' Ibu nggak tahu sih?" Si kecil berteriak.
Hilang sopan-santun adab memintanya.
Pun sama. Kenapa masalah kita tidak selesai? Padahal sudah berkeluh-kesah, sudah curhat, sudah habis2an berdoa. Karena boleh jadi salah alamat. Kita curhatnya ke dinding facebook atau twitter, bukan saat shalat malam, dsbgnya. Tuhan memang maha tahu, tapi bukan berarti kita ngelunjak. Jika orang lain banyak melakukannya, tidak otomatis kita harus ikut2an, selalu pikirkan ulang, minimal pikirkan: apa manfaatnya?
*Tere Liye
Kenapa doa kita tidak kabul? Boleh jadi salah alamat.
Sama kayak anak kecil, yang sedang marah2 minta permen ke Ibunya. "Kapan kamu minta, Nak?" Tanya Ibunya bingung. "Aku sudah minta sejak sebulan lalu!" Si kecil merajuk. "Eh, Ibu kok tidak pernah tahu." Ibunya menggeleng semakin bingung. "Tapi aku kan sudah tulis di facebook mintanya. Masa' Ibu nggak tahu sih?" Si kecil berteriak.
Hilang sopan-santun adab memintanya.
Pun sama. Kenapa masalah kita tidak selesai? Padahal sudah berkeluh-kesah, sudah curhat, sudah habis2an berdoa. Karena boleh jadi salah alamat. Kita curhatnya ke dinding facebook atau twitter, bukan saat shalat malam, dsbgnya. Tuhan memang maha tahu, tapi bukan berarti kita ngelunjak. Jika orang lain banyak melakukannya, tidak otomatis kita harus ikut2an, selalu pikirkan ulang, minimal pikirkan: apa manfaatnya?
*Tere Liye
Kita tidak bisa mengendalikan orang lain
harus bicara apa. Termasuk jika orang lain menjelek2an kita, ngomong di
belakang kita. Itu di luar kendali kita, tidak bisa dilarang.
Tetapi kita selalu bisa mengendalikan sikap kita atas hal tersebut. Kita selalu bisa mengendalikan bagaimana kita meresponnya. smile emoticon
*Tere Liye
Tetapi kita selalu bisa mengendalikan sikap kita atas hal tersebut. Kita selalu bisa mengendalikan bagaimana kita meresponnya. smile emoticon
*Tere Liye
Rasa malu adalah pakaian terbaik manusia.
Dengan pakaian itu, akan mencegah dirinya dari perbuatan buruk nan memalukan. Juga membuatnya memilih bekerja keras, dibandingkan menjadi beban, meminta-minta.
Dengan pakaian itu, akan mencegah dirinya dari perbuatan buruk nan memalukan. Juga membuatnya memilih bekerja keras, dibandingkan menjadi beban, meminta-minta.
0 komentar:
Posting Komentar