Minggu, 15 Februari 2015

Rp 160.000
Rp 128.000

Hadis Nabi SAW, bukan sekadar kata-kata biasa, melainkan wahyu dari Allah SWT, disamping Al-Qur’an sendiri meskipun kata “wahyu” itu tidak hanya satu pengertiannya.Sedang Rasulullah SAW sendiri telah berwasiat bahwa beliau meninggalkan dua halyang apabila keduanya dijadikan pedoman hidup, maka manusia tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan hadis Rasul-Nya.
Ada beberapa

Imam atau tokoh yang berhasil melacak dan menghimpun hadis-hadis Rasulullah
SAW, misalnya Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu
Hanbal, dan lain-lain. Diantara sekian Imam tersebut ada yang digelari
“Asy-Syaikhani” atau dua Imam besar dalam bidang hadis, yaitu
Al-Bukhari dan Muslim, yang hadis keduanya ditempatkan sejajar oleh para ulama
dalam keshahihannya diatas hadis-hadis yang diriwayatkan oleh imam-imam yang
lain.

Banyak kitab
yang ditulis oleh Imam Muslim yang banyak dijadikan referensi oleh dunia Islam
selain “Shahih Muslim”, misalnya : Al­Musnad Al-Kabir, Al-Jami, Al-Asma’ wal Kauniyyah, Al-Afrad wal Wihdan,
Al-Aqran, Masyarikh Ats-Tsauri, Tasmiyatu Syuyuki Malik, Kitabul Mukhadramin,
Kitabu auladish Shahabah, Ath-Thabaqat, Auhamul Muhadditsin, Afradus Syamiyin,
At-Tamyiz, dan Al-I’ lal Semula Imam
Muslim berhasil menghimpun 300.000 hadis, lalu beliau seleksi keshahihannya
hanya tinggal 7.275 hadis, namun dari jumlah ini hanya sekitar 4.000 hadis yang
termuat dalam kitab “Shahih Muslim” dengan mengesampingkan
hadis-hadis yang terulang-ulang.
Jumlah tersebut tidak semuanya dicantumkan didalam kitab terjemahan ini, karena hanya
dipetik-petik intisarinya saja oleh penyusun­nya Al-Hafizh ‘Abdul ‘Azhim bin
‘Abdul Qawi Zakiyuddin Al-Mundziri, sehingga tinggal 2179 hadis.

0 komentar:

Posting Komentar